Sindrom Asperger Sebabkan Sosialisasi Terganggu (part 2)

dr Hardiono D Pusponegoro, Sp.A(K) yang merupakan dokter spesialis anak konsultan Neurologi, sindrom asperger merupakan terhambatnya pertumbuhan disertai gejala dengan sulitnya beradaptasi dan bersosialisasi, tidak terlalu menyukai perubahan, suka dengan kegiatan yang sama, serta terobsesi dan sibuk sendiri dengan aktivitas yang menarik perhatian.

“ Umumnya, tingkat kecerdasan si kecil baik atau bahkan lebih tinggi dari anak normal. Selain itu, biasanya ia tidak mengalami keterlambatan bicara, ” kata Hardiono. Jika di amati secara sepintas, lanjutnya, anak tersebut tidak berbeda dengan anak yang pintar dan kreatif.

Khusus dengan anak tersebut yang mempunyai satu minat tertentu saja untuk dikerjakannya. Secara menyeluruh bagi anak-anak yang menderita gangguan sindrom asperger dapat beraktifitas dan mengerjakan kegiatan sehari-hari, namun terlihat sebagai pribadi yang tertutup sehingga sering dinilai sebagai pribadi eksentrik oleh orang lain.

 Namun seiring pertumbuhan penderita sindrom ini mulai dewasa, biasanya mereka akan merasa kesulitan untuk merasakan dan mengutarakan empati kepada orang lain serta tetap merasa susah untuk berinteraksi dengan orang lain. Pada ahli mengatakan bahwa penderita sindrom asperger biasanya akan menetap seumur hidup.

Namun, gejala tersebut dapat diobati untuk keadaan dan waktu tertentu apalagi dengan dilakukan deteksi dini sindrom asperger. Gangguan sindrom ini pada umumnya akan tetap ada pada setiap perkembangan usia seseorang. Meski tidak membahayakan jiwa, namun gangguan itu bisa membuat anak takut berada di keramaian dan membuat anak depresi.